Banyak orang bilang, rasa cinta itu
tumbuh karena rasa kagum. Tetapi tidak denganku, rasaku ini lebih identik
berasal dari keinginan untuk berlomba-lomba atau mendahului kebaikan. Maafkan
aku tlah memanfaatkan keadaan, tetapi dengan ini lah dapat membuktikan bahwa
aku mencintainya karena Allah. Karena dia, aku berusaha menjadi pribadi yang
lebih baik. Banyak hal yang saat ini aku lakukan, menjaga pandangan, menjaga
aurat, menjaga perasaan, dan perkataan. Awalnya juga aku bingung, kok bisa ya
wanita seperti aku ini, yang dulunya bisa dibilang preman pondok menjadi sosok
wanita seperti ini. Mungkin teman-teman juga heran, melihatku yang berubah
drastis. Yaah, inilah mungkin yang banyak orang bilang itu, yaitu cinta. Cinta
dapat merubah segalanya yang tidak kita sangka menjadi berbagai macam keadaan.
Cinta dapat merubah orang,, tetapi tergantung kepada individunya juga,
menanggapi dan menangkap arti dari cinta tersebut.
Mengubah orang menjadi lebih baik
itu tidak mudah, tetapi dengan cinta semua itu akan menjadi mudah. Setiap orang
mempunyai rasa cinta, tetapi setiap orang itu pula memiliki perbedaan cara
merespon cinta itu. Cinta itu merupakan fitrah, banyak orang menyepelekan cinta
tersebut, contohnya dengan melakukan maksiat, dari maksiat kecil/ringan hingga
yang tingkatan yang tinggi, dan ada pula yang menyerahkan segala urusan cinta
nya kepada Allah, yakin jika Allah akan memberi pasangan yang cocok dengan
kita. Dengan berdo’a juga terkadang membuat hati kita menjadi tenang dan tentram menurut saya. Ketika rindu itu
mencekamku, aku selalau berdo’a, aku selau menitipkan salam rindu ini
kepadaNya, Karena aku percaya akan janji Allah akan mempertemukanku kepada yang
terbaik bagiku nanti, dan aku percaya sekali jika Allah menyampaikan salam
rinduku padanya dan berharap semoga dia juga berdo’a seperti aku mendo’, karena
aku merasa tenang ketika aku bercerita kepadaNya, dan tentunya aku juga
berharap semoga cinta suci ini akan mejadi kekal dan selalu dalam ridhoNya.
Biarkan aku menjadi perindu yang
tabah, yang mencintainya dalam bulir air mata, merindukannya dalam sejuknya
do’aku,karena aku mencintai orang yang mencintaiMu. Dengan diamku, aku
membuktikannya, semua itu akan terlihat oleh sang Maha Cinta, Karena Dia sang
pemilik hati ini. Kuharap cinta itu dia, sebagaimana pintaku dalam do’aku,
hanya dengan alasan yang satu yaitu cinta yan berada dijalan Allah, bukan nafsu
yang diajari setan. Dan aku juga tahu bahwa Allah maha pendengar dan kuasa,
mudah bagiNya tuk menggelorakan dan memadamkan api cinta. Terimakasih tuhan,
telah menggelorakan api cinta dihati ini, jika rasa cinta ini padam, maka
ingatkan aku bahwa Engkau sedam memadamkan api itu, ia bukanlah yang terbaik
bagiku.
Aku perempuan. Aku bisa apa selain
menunggu? Aku bisa apa selain mendo’akannya? Mendo’akan yang terbaik baginya,
aku bisa apa selain memperbaiki kualitas diriku agar pantas untuknya?. Imamku,
lindungi selalu hatimu untuk hatiku agar selalu suci hingga kita dipertemukan
oleh tuhan yang menjadikan tulang rusuk kita menyatu. Kita memang tidak saling
mencari, tetapi kita saling merindukan, kita tidak saling mengabari, tetapi
kita sling mendo’akan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar