Sabtu, 19 Desember 2015

Banyak orang bilang, rasa cinta itu tumbuh karena rasa kagum. Tetapi tidak denganku, rasaku ini lebih identik berasal dari keinginan untuk berlomba-lomba atau mendahului kebaikan. Maafkan aku tlah memanfaatkan keadaan, tetapi dengan ini lah dapat membuktikan bahwa aku mencintainya karena Allah. Karena dia, aku berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak hal yang saat ini aku lakukan, menjaga pandangan, menjaga aurat, menjaga perasaan, dan perkataan. Awalnya juga aku bingung, kok bisa ya wanita seperti aku ini, yang dulunya bisa dibilang preman pondok menjadi sosok wanita seperti ini. Mungkin teman-teman juga heran, melihatku yang berubah drastis. Yaah, inilah mungkin yang banyak orang bilang itu, yaitu cinta. Cinta dapat merubah segalanya yang tidak kita sangka menjadi berbagai macam keadaan. Cinta dapat merubah orang,, tetapi tergantung kepada individunya juga, menanggapi dan menangkap arti dari cinta tersebut.
Mengubah orang menjadi lebih baik itu tidak mudah, tetapi dengan cinta semua itu akan menjadi mudah. Setiap orang mempunyai rasa cinta, tetapi setiap orang itu pula memiliki perbedaan cara merespon cinta itu. Cinta itu merupakan fitrah, banyak orang menyepelekan cinta tersebut, contohnya dengan melakukan maksiat, dari maksiat kecil/ringan hingga yang tingkatan yang tinggi, dan ada pula yang menyerahkan segala urusan cinta nya kepada Allah, yakin jika Allah akan memberi pasangan yang cocok dengan kita. Dengan berdo’a juga terkadang membuat hati kita menjadi tenang  dan tentram menurut saya. Ketika rindu itu mencekamku, aku selalau berdo’a, aku selau menitipkan salam rindu ini kepadaNya, Karena aku percaya akan janji Allah akan mempertemukanku kepada yang terbaik bagiku nanti, dan aku percaya sekali jika Allah menyampaikan salam rinduku padanya dan berharap semoga dia juga berdo’a seperti aku mendo’, karena aku merasa tenang ketika aku bercerita kepadaNya, dan tentunya aku juga berharap semoga cinta suci ini akan mejadi kekal dan selalu dalam ridhoNya.
Biarkan aku menjadi perindu yang tabah, yang mencintainya dalam bulir air mata, merindukannya dalam sejuknya do’aku,karena aku mencintai orang yang mencintaiMu. Dengan diamku, aku membuktikannya, semua itu akan terlihat oleh sang Maha Cinta, Karena Dia sang pemilik hati ini. Kuharap cinta itu dia, sebagaimana pintaku dalam do’aku, hanya dengan alasan yang satu yaitu cinta yan berada dijalan Allah, bukan nafsu yang diajari setan. Dan aku juga tahu bahwa Allah maha pendengar dan kuasa, mudah bagiNya tuk menggelorakan dan memadamkan api cinta. Terimakasih tuhan, telah menggelorakan api cinta dihati ini, jika rasa cinta ini padam, maka ingatkan aku bahwa Engkau sedam memadamkan api itu, ia bukanlah yang terbaik bagiku.

Aku perempuan. Aku bisa apa selain menunggu? Aku bisa apa selain mendo’akannya? Mendo’akan yang terbaik baginya, aku bisa apa selain memperbaiki kualitas diriku agar pantas untuknya?. Imamku, lindungi selalu hatimu untuk hatiku agar selalu suci hingga kita dipertemukan oleh tuhan yang menjadikan tulang rusuk kita menyatu. Kita memang tidak saling mencari, tetapi kita saling merindukan, kita tidak saling mengabari, tetapi kita sling mendo’akan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar