Minggu, 13 Desember 2015

faktor pergaulan bebas





Remaja adalah usia transisi ketika seseorang mulai memasuki masa puber. Masa remaja adalah masa ketika remaja sedang dalam proses mencari identitas, mencoba sesuatu yang baru dalam dirinya. Remaja cenderung bersikap anti kritik dan membangkang. Itulah sebabnya mengapa remaja dapat dengan mudah masuk ke dalam pergaulan bebas.Pergaulan bebas adalah pergaulan atas dasar free. Salah satunya adalah free sex atau melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan. Selain free sex, remaja cenderung terjerumus pada hal "terlarang" lain, yaitu mengonsumsi minuman memabukkan dan obat-obatan. Banyak faktor pergaulan bebas yang membuat seseorang terjerumus.Problem KontemporerPenyebab pergaulan bebas karena masuknya budaya luar, melalui tontonan, bacaan, dan internet. Media massa memiliki andil besar dalam pembentukan karakter remaja. Misalnya, tayangan-tayangan film atau sinetron yang bercerita tentang pergaulan metropolitan, mudahnya mendapat VCD atau DVD porno, dan terbukanya akses internet.Rasa ingin tahu remaja sangat besar terhadap apapun. Awalnya coba-coba, akhirnya kebiasaan.Keluarga (Orang Tua)Faktor yang mempengaruhi remaja memilih pergaulan bebas bisa diakibatkan oleh orang tua atau terjadi konflik di dalam keluarga. Tak sedikit orang tua yang sibuk bekerja dan melupakan waktu bersama anak. Hubungan yang kaku antara orang tua dan anak, membuat anak bertanya-tanya dan tak sedikit di antara mereka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang dilarang.Faktor LingkunganLingkungan adalah tempat individu tinggal dan melakukan aktivitas. Selain keluarga, terdapat lingkungan sekolah, teman dekat, dan lingkungan masyarakat.1. KawanPergaulan bebas bisa karena terbawa arus pergaulan kawan-kawan dekatnya. Apabila kawan-kawan dekatnya melakukan pergaulan bebas, anak akan melakukan hal serupa karena biasanya anak ingin menjadi bagian dari kawan-kawannya.2. Faktor MasyarakatLingkungan akan mempengaruhi anak untuk melakukan hubungan bebas. Lingkungan yang tidak sehat akan mendukung anak untuk melakukan hal-hal yang negatif. Apabila lingkungannya sehat, anak akan malu melakukan hal negatif karena terdapat hukumatau norma yang tidak tertulis di lingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting untuk diterapkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar