Aku
adalah seorang pencari pengalaman dari Bangka Belitung, dalam usiaku yang
neginjak 18 tahun ini aku memberanikan diri untuk pergi ke negeri orang. Keinginanku
dalam menjalani hidup ditanah rantauan ini sangat tinggi, karena aku ingin
menjadi pribadi yang lebih mandiri dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar. Jauh dari orang tua dan keluarga adalah hal yang sudah biasa aku
jalani, sedari aku menginjak dibangku sekolah menengah atas, aku sudah terbiasa
jauh dari sanak keluarga, karena itu lah aku memberanikan diri untuk
melanjutkan studiku di Kota Yogyakarta ini. Tidak ada rasa selsal sedikitpun
selama aku menjalani hidup ditanah rantauan ini, kurang lebih selama 5 bulan
aku tinggal disini alhamdulillah sekarang aku sudah bisa beradaptasi dengan
lingkungan sekitar, awalnya memang agak canggung, karena aku merasa sulit dalam
berkomunikasi dengan warga sekitar dan teman-teman kampus. Jelas itu, karena
aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, mereka menggunakan bahasa jawa, sedangkan
aku mengetahui kosakata bahasa jawa hanya beberapa kosakata saja. Semenjak
itulah aku belajar memahami apa yang mereka bicarakan, secara bertahap juga aku
bisa berbicara bahsa jawa, walau terkadang lucu didengar oleh teman-teman.
Mereka sering mentertawakan aku jika aku prektek berbicara bahasa jawa, aku
juga merasa kaku, Lama-kelamaan tidak canggung lagi karena sudah terbiasa.
Pemerintah
Provinsi daerah Bangka Belitung mendirikan asrama Bangka Belitung, yang khusus
ditempati oleh mahasiswa Bangka Belitung yang sedang menempuh studinya di
Yogyakarta, sebut saja asrama itu ISBA Yogyakarta. Dengan adanya ISBA ini,
sangat membantu kami para rantauan sebagai tempat tinggal kami, biaya yang kami
keluarkan tidak terlalu mahal, hanya sekedar membayar uang listrik setiap
bulannya. Tetapi, Peraturan ya tetap peraturan, Dari pihak pembina ISBA tidak
mengizinkan mahasiswa baru untuk tinggal di ISBA, dikarenakan harus beradaptasi
dengan lingkungan Yogyakarta. Kami harus beradaptasi diluar lingkungan warga
Bangak minimal selama 1 tahun. Sebelum mendapatkan perguruan tinggi yang kami
tempuh, para senior ISBA membantu kami mencari perguruan tinggi yang ingin kami
tempuh, mulai dari fasilitas tempat tinggal, antar jemput, bimbingan belajar,
hingga mencari kost kami.
Dan
aku sangat bersyukur, atas semangat yang diberikan senior ISBA sehingga aku
dapat melanjutkan di Perguruan Tinggi Negeri, tidak banyak dari kami mahasiswa
Bangka yang mendapatkan perguruan tinggi negeri, mayoritas anak Bangka
mendapatkan perguruan tinggi swasta, tetapi negeri atau swasta bukan menjadi
halangan bagi kami untuk menempuh studi. Bagi kami, kesuksesan itu dipegang
oleh individu masing-masing, bukan dari perguruan tinggi yang ditempuh.
Di
kampus peradaban UIN Sunan Kalijaga ini, Aku sangat bersyukur kepada Allah atas
RahmatNya, aku meiliki beberapa sahabat yang dapat mengerti aku, kami saling
bertukar pikiran dan saling mengerti satu sama lain, saling memberi masukan.
Mereka sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri. Banyak hal yang kami lakukan
bersama-sama, terkadang kami melakukan hal yang konyol semata-mata hanya untuk
menghibur diri kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar