Pada tahun kelima aku menjalani kehidupan di IC, Semua santriwati yang duduk di kelas XI SMA Plus Bahrul Ulum diwajibkan untuk menjadi pengurus santriwati yang lainnya(kelas I-X), kepengurusan ini disebut OSIC( Organisasi Santriwati Islamic Centre), mengurus mereka selama 24 jam, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Masing-masing pribadi kami dibagi kedalam berbagai divisi-divisi, ada yang menjabat sebagai Ketua, Bendahara, Sekertaris, Keamanan, Bahasa, Kebersihan, Kesehatan, Bapenta, Kepramukaan, Takmir Masjid, Informasi dan Komunikasi, Koperasi dan kantin, dan Kesenian. Aku diamanahkan dan dipercayai menjadi pengurus bahasa.
Awalnya aku bingung, kenapa aku ditunujuk sebagai bagian bahasa, tetapi mungkin pada kesempatan itu lah aku harus memperbaiki tataan bahasaku.
Selama kami menjabat sebagai OSIC 2013/2014 banyak cobaan yang berlalu lalang, terkadang program kerja yang kami rancang tidak didukung oleh pihak pembina OSIC, dikarenakan berbagai alasan tersendiri. Dan selama kami menjabat pula, konflik-konflik yang datang tak henti-hentinya, permasalahan dengan para asatidz,para anggota, bahkan para wali santriwati. Disaat kami down karena berbagai masalah yang datang, kami bingung harus berbagi cerita dan meminta masukan kepada siapa, sedangkan para asatidz tidak mendukung sebagian proker kami, dan pembina OSIC pun jarang untuk turun tangan untuk membantu kami, disaat-saat itu kami hanya bisa bercerita sesama anggota OSIC dan senior OSIC yang telah berpengalaman menjadi OSIC. Berbagi cerita, menceritakan konflik-konflik setiap divisi, mencari solusinya, memberi masukan kepada sesama anggota OSIC merupakan pelajaran bagi kami untuk menjadi lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar