Rabu, 05 April 2017

laporan manajerial



Kelas/Kelompok         : MPI A / 08                Hari/Jam          :Senin / 12.30–14.10
MAKALAH
SISTEMATIKA LAPORAN MANAJERIAL
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Perkantoran
Dosen Pengampu : Bapak Misbah Ulmunir


Nama :
1.      Umi Habibah             NIM 15490054           NPK 17
2.      Sarah                          NIM 15490060           NPK 22
3.      Sumiyah                     NIM 15490054           NPK 28
4.      Zakiyya Labiba          NIM 15490054           NPK 34

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam – Semester : 4
 
 






Naskah diserahkan tanggal     :27 Februari 2017
Didiskusikan tanggal              :

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Bulan Februari 2017


KATA PENGANTAR

 

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tiada yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga. Aamiin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perkantoran. Makalah ini berisikan mengenai Pengertian laporan, Fungsi laporan, Peran Laporan, Syarat laporan, Jenis-jenis laporan, tata cara penyusunan laporan dan Sistematika laporan. Walaupun makalah ini belum sempurna, tetapi penulis merasa bangga terhadap hasil yang dicapai. Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya untuk dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini penyusun akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, serta untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Yogyakarta, 15 Februari 2017
                                                                              Penulis




BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

                Laporan merupakan bentuk komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Laporan ini bisa dilakukan secara tertulis maupun lisan mengenai hal tertentu sesuai dengan tujuannya. Jenis komunikasi tertulis yang dilakukan oleh organisasi antara lain adalah surat, memo, laporan, proposal dan itenerary.
            Pada pembahasan kali ini lebih ditekankan pada pembahasan laporan tertulis. Laporan ini yang secara resmi dijadikan sebagai sumber informasi, alat pertanggungjawaban dan alat pengambilan keputusan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian laporan ?
2.      Apa saja fungsi laporan ?
3.      Bagaimana Peran laporan ?
4.      Apa saja syarat penyusunan  laporan ?
5.      Apa saja jenis-jenis laporan ?
6.      Bagaimana tata cara penyusunan laporan ?
7.      Bagaimana sistematika laporan ?

C.    Tujuan Penyusunan

1.      Mengetahui dan memahami pengertian laporan
2.      Mengetahui dan memahami apa saja fungsi laporan
3.      Mengetahui dan memahami bagaimana peran laporan
4.      Mengetahui dan memahami apa saja syarat dalam meyusun sebuah laporan
5.      Mengetahui dan memahami apa saja jenis-jenis laporan
6.      Mengetahui dan mengerti bagaimana tata cara penyusunan laporan
7.      Mengetahui dan memahami bagaimana sistematika laporan


BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Laporan

            Laporan dalam bahasa Inggris “report” berasal dari bahasa Latin “Report” yang berarti membawa atau mengangkut. Awalan “re” berarti kembali, maknanya jika seseorang ditugaskan untuk mengadakan penelitian, setelah itu harus membawa hasil fakta atau data hasil penelitian tersebut secara obyektif dan tulus.[1]
            Pengertian yang umum menyatakan bahwa laporan itu adalah suatu hasil dari serangkaian kegiatan untuk menyajikan informasi tentang kegiatan tertentu itu sebagai dokumen secara administratif agar kegiatan tersebut dapat ditindaklanjuti.[2]

B.     Fungsi Laporan

            Laporan memiliki beberapa fungsi dan juga saling berkaitan antara satu sama lain, yaitu :
1.      Sebagai sarana komunikasi vertikal
      Komunikasi vertikal ini sebagai sarana komunikasi antara atasan dan bawahan. Dengan laporan, bawahan akan memberikan laporan kepada atasan tentang kegiatan dan masukan berupa ide atau gagasan dalam suatu permasalahan.
2.      Sebagai alat penanggungjawaban
      Laporan merupakan manifestasi dari bentuk komunikasi vertikal dari atas ke bawah. Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap tanggung jawab dan wewenang yang telah diberikan atasan, laporan merupakan alat yang paling tepat untuk mempertanggungjawabkan kepercayaan dan wewenang yag telah diteima.
3.      Memberikan informasi penting
      Laporan harus berisi informasi aktual dan oemikiran-pemikiran yang rasional, argumentatif, serta objektif sebagai tanggapan terhadap fenomena faktual tersebut. Oleh karena itu, suatu laporan dapata digunakan sebagai sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan manajerial.  
4.      Sebagai bahan untuk mengambil keputusan
      Laporan merupakan susunan informasi yang dituangkan secara lengkap, jelas, komprehensif, benar, objektif dan sistematis sehingga pengambilan keputusan akan lebih terstruktur secara keseluruahan.

C.    Peran Laporan

·         Peranan Laporan dalam organisasi
            Laporan merupakan alat komunikasi ke atas dalam suatu organisasi. Dengan  alat inilah pimpinan diberikan umpan balik, sehingga pimpinan memungkinkan untuk menguji atau mengubah kebijakan yang telah dibuat. Di samping itu pula, laporan sebagai alat manajerial dalam melaksanakan tugas / fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, serta pengawasan dan pengendalian.
·         Peranan Laporan dalam “administrative communication
Peranan laporan dalam administrative communication sangat strategis sebagai:
a.       Pertanggungjawaban dan pengawasan/pengendalian
b.      Penyampaian Informasi
c.       Bahan Pengambilan Keputusan
d.      Alat pembina kerjasama
e.       Alat pengembangan cakrawala wawasan

D.    Syarat Laporan

Ada beberapa syarat kualitas yang harus dipenuhi sebuah laporan manajerial :
1.      Kecermatan (accuracy): laporan harus sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan
2.      Ketepatan Waktu (timelines): penulisan dan penyelesaian laporan harus selesei tepat waktu karena akan mempengaruhi kualitas laporan
3.      Kecukupan (adequacy): laporan yang disusun harus berisi cakupan masalah yang lengkap sehingga pengambilan keputusan/pemecahan masalah akan tepat.
4.      Kesederhanaan (simplicity): laporan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, penggunaan bahasa yang tidak berlebihan
5.      Kejelasan (claritys): penggunaan bahasa yang jelas dan tepat harus dilakukan disertai dengan penyajian data yang sistematis

6.      Jenis-jenis Laporan

Menurut Heriyadi, jenis-jenis laporan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut.
a.       Laporan berdasarkan sarana pengungkapan
Berdasarkan sarana pengungkapnya, laporan dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan lisan dan laporan tulisan.
b.      Laporan berdasarkan pengertian
Ada tiga macam laporan yang ditulis berdasarkan pengertian yang objektif.
1)      Laporan data, bertujuan memberitahukan informasi. Laporan jenis ini dapat berisi masalah proyek atau operasi rutin. Bentuk laporan data yang paling tepat adalah tabel.
2)      Laporan analitik, yaitu laporan yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menafsirkan data sebaik mungkin.
3)      Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang difokuskan pada aksi. Sarana dalam penulisan adalah memberikan nasihat kepada seseorang untuk berbuat sesuatu.
c.       Laporan berdasarkan periode
Laporan berdasarkan periode dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:
1)      Laporan berkala, merupakan pertanggungjawaban yang bersifat rutin dan dibuat berkala, dua kali dalam satu tahun anggaran.
2)      Laporan insidental, yaitu laporan yang perlu disampaikan, baik permintaan atasan maupun atas prakarsa bawahan sehubungan dengan adanya kasus atau masalah tertentu.
3)      Laporan statistik, yaitu laporan yang baru digunakan jika data yang diolah cukup banyak, padahal perkembangan peristiwa yang harus dapat diketahui secara cepat dan tepat.
d.      Laporan berdasarkan maksud
Berdasarkan maksudnya, laporan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1)      Laporan informatif, yaitu laporan yang memberikan gambaran informasi mengenai suatu keadaan agar pimpinan dapat mengikuti perkembangan yang terjadi.
2)      Laporan eksaminasional, yaitu laporan yang memberikan informasi dan menyertakan pendapat mengenai latar belakang informasi itu.
3)      Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran, yaitu pendapat dan sasaran atas dasar analisis yang mendalam terhadap masalah yang dilaporkan
e.       Laporan berdasarkan ruang lingkup
Berdasarkan ruang lingkupnya, laporan dibagi menjadi dua jenis.
1)      Laporan umum, yaitu laporan yang memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai masalah. Mengingat luasnya masalah, biasanya jenis laporan ini hanya memuat garis-garis besarnya.
2)      Laporan khusus,yaitu laporan yang memberikan gambaran secara terperinci mengenai suatu hal yang khusus.
f.       Laporan berdasarkan peristiwa
Berdasarkan peristiwa, laporan dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan rutin dan laporan aksidental.
1)      Laporan rutin, yaitu laporan yang memuat hal-hal yang biasanya dilaporkan sebagai masalah rutin, baik berupa data maupun berita.
2)      Laporan aksidental, yaitu laporan yang memuat hal istimewa atau yang tidak bisa terjadi. Laporan ini dibuat setelah adanya kejadian, kasus, atau masalah besar, seperti kasus korupsi atau pencurian.
g.      Laporan berdasarkan keamanan isi
Berdasarkan keamanan isinya, laporan dibagi menjadi tiga jenis.
1)      Laporan biasa, yaitu laporan yang jika isinya diketahui oleh orang yang tidak berhak, tidak akan memberi akibat buruk pada organisasi.
2)      Laporan rahasia, yaitu laporan yang sama sekali tidak boleh diketahui oleh orang lain yang tidak berhak karena menyangkut nama baik seseorang, lembaga, atau menyangkut rasa aman lingkungan.
3)      Laporan sangat rahasia, yaitu laporan yang sama sekali tidak boleh diketahui isinya oleh orang lain yang tidak berhak karena menyangkut keamanan negara atau masyarakat luas.
h.      Laporan berdasarkan kesempurnaan isi
Berdasarkan kesempurnaan isinya, laporan dibagi menjadi dua jenis.
1)      Laporan sementara, yaitu laporan yang masih bersifat sementara karena ada bahan (data atau fakta) yang belum disertakan.
2)      Laporan akhir, yaitu laporan lengkap yang merupakan penyempurnaan dari laporan sementara.
i.        Laporan berdasarkan keresmiannya
Berdasarkan kesempurnaan keresmiannya, laporan dibagi menjadi dua jenis.
1)      Laporan formal, yaitu laporan resmi yang disampaikan dengan sungguh - sungguh oleh pelapor. Laporan ini berisi pertanggungjawaban tugas yang diberikan kepadanya, lalu disampaikan kepada pemberi tugas secara resmi.
2)      Laporan nonformal, yaitu laporan yang dapat disampaikan secara lisan dalam situasi yang tidak resmi.
j.        Laporan berdasarkan waktu
1)      Laporan harian, yaitu laporan tentang prestasi dan hambatan yang dialami pada satu hari. Laporan jenis ini penting diketahui oleh pimpinan untuk menentukan langkah pada hari berikutnya.
2)      Laporan mingguan, yaitu laporan yang disampaikan setiap akhir minggu untuk merekapitulasi jumlah hasil kegiatan yang dihasilkan pegawai selama satu minggu. Bentuk laporan mingguan biasanya cukup dengan surat,formulir, diagram, dan grafik.
3)      Laporan bulanan, yaitu laporan kegiatan yang telah dicapai dan hambatan yang dialami selama satu bulan. Dalam laporan bulanan biasanya dicantumkan rencana kegiatan pada bulan berikutnya.
4)      Laporan tahunan, yaitu laporan kegiatan suatu instansi selama satu tahun anggaran. Jika kegiatan tersebut belum selesai, diajukan lagi rencana perpanjangan kegiatan untuk tahun berikutnya. Setiap akhir tahun anggaran, pelaksanaan kegiatan selama satu tahun dilaporkan kepada atasan. Isinya perincian lengkap mengenai hasil yang dicapai, hambatan, serta dana yang digunakan.
5)      Laporan lima tahun, yaitu laporan yang isinya sama dengan laporan tahunan, tetapi merupakan rangkuman laporan tahun demi tahun selama lima tahun.
k.      Laporan berdasarkan jumlah penerima
Berdasarkan jumlah penerimanya, laporan dibagi menjadi dua jenis.
1)      Laporan terbatas, yaitu laporan yang khusus ditujukan kepada seseorang atau beberapa orang.
2)      Laporan tidak terbatas, yaitu laporan yang dapat dibaca atau ditujukan kepada banyak orang.
l.        Laporan berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi berbagai jenis berikut.
1)      Laporan berbentuk formulir lisan, yaitu laporan yang telah memiliki bentuk baku berupa formulir sehingga penerima laporan dengan mudah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir ini.
2)      Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan yang hanya memuat pokok-pokoknya dan diedarkan dikalangan terbatas atau internal.
3)      Laporan berbentuk ilustrasi, yaitu laporan yang tidak banyak menggunakan kata-kata, tetapi dapat memberikan informasi dengan jelas dan lengkap.
4)      Laporan berbentuk artikel atau risalah, biasanya dipergunakan untuk melaporkan suatu pertemuan, seperti diskusi, rapat, dan seminar.
5)      Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat untuk penerima laporan yang harus segera mengetahui perkembangan kegiatan agar dapat segera menentukan tindak lanjut.
6)      Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan penelitian dan laporan ilmiah dalam lingkungan pekerjaan.
7)      Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang dicetak atau dijilid menjadi sebuah buku.

7.      Tata cara Penyusunan Laporan

Pada intinya, tata cara penyusunan laporan dimulai dari tahap persiapan yang mencakup penentuan kerangka masalah, tujuan penulisan laporan, dan proses pengumpulan data, kemudian membuat kerangka laporan, dan diakhiri dengan tahap penulisan laporan itu sendiri.
1.      Tahap Persiapan
            Pada tahap ini harus terjawab beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang akan dilaporkan? Mengapa hal itu dilaporkan? Kapan laporan akan disampaikan? Data apa yang penting, baik sebagai data utama maupun data pendukung? Dengan terjawabnya beberapa pertanyaan ini, maka dapat dirumuskan secara jelas latar belakang dan masalah laporan, tujuan laporan, target waktu laporan, data yang relevan untuk disajikan, dan sumber-sumber data.
2.      Pengumpulan dan Penyajian Data
            Dalam proses pengumpulan data harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dari sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer antara lain hasil wawancara, hasil diskusi, hasil pengisian daftar pertanyaan (kuesioner) dan hasil observasi langsung. Sedangkan sumber data sekunder antara lain data yang dihimpun dari hasil rapat, buku-buku pedoman baik pedoman organisasi maupun pedoman kerja, surat keputusan dan peraturan lainnya. Setelah dikumpulkan, kemudian data dikelompokkan, data mana yang menjadi bahan utama dan data pendukung atau penunjang.
3.      Sitematika Laporan
            Tahap berikutnya adalah menentukan bagian-bagian utama laporan atau lazim disebut sistematika laporan, kemudian sub-subbagian laporan yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat.
4.      Penulisan Laporan
            Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sitematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.

8.      Sistematika Laporan

Secara umum laporan terdiri dari beberapa bagian, yaitu pendahuluan, isi laporan, pembahasan, dan penutup atau kesimpulan. [3]
a.       Pendahuluan
            Pendahuluan memuat latar belakang masalah dan rumusan masalahnya, tujuan penulisan laporan (harus berkaitan dengan permasalahan), ruang lingkup, dan sistematika laporan.
b.      Isi Laporan dan Pembahasan
            Isi laporan sering disebut tubuh laporan, yaitu bagian yang memuat isi utama. Isi laporan ini akan ditentukan oleh masalah dan maksud atau tujuan laporan. Isi laporan pada laporan informatif akan berbeda apabila dibandingkan dengan laporan rekomendasi, laporan analitis, laporan pertanggungjawaban, ataupun laporan studi kelayakan. Apabila pada laporan informatif isi laporan berupa informasi tertentu yang mengacu pada permasalahan, maka laporan yang bersifat analitis atau laporan studi kelayakan harus berisi informasi yang didukung dengan data yang valid dan terpercaya untuk mendukung rekomendasi yang diberikan.
c.       Penutup
            Bagian penutup menandai berakhirnya suatu laporan yang tidak mengandung analisis. Tetapi jika suatu laporan mengandung analisis, bagian akhir suatu laporan akan berupa kesimpulan yang berisi penilaian positif atau negatif, baik atau buruk, berhasil atau kurang berhasil, untung atau rugi, ataupun gabungan dari kesemuanya itu.




DAFTAR PUSTAKA


Rahmawati. 2014. Manajemen Perkantoran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sayuti, Abdul Jalaludin. 2013. Manajemen Kantor Praktis. Bandung: Alfabeta
Sukoco, Badri Munir. 2005. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:          Erlangga


[1] Rahmawati. Manajemen Perkantoran. (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2014). Hlm. 48
[2] Abdul Jalaludin Sayuti. Manajemen Kantor Praktis. (Bandung: Alfabeta, 2013). Hlm. 105
[3] Badri Munir Sukoco. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. (Jakarta: Erlangga, 2005). Hlm 182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar