Pemantauan
atau Monitoring kurikulum
Makalah ini
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Kurikulum
Dosen Pengampu : Drs. H. Subiyantoro
Di Sususn Oleh
:
Dita Nurgubita Sari
15490037
Umi Habibah
15490054
Lubna Nadia
15490088
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tiada yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Illahi Rabbi
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga. Aamiin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen .
Makalah ini berisikan mengenai Pengertian laporan, Fungsi laporan, Peran
Laporan, Syarat laporan, Jenis-jenis laporan, tata cara penyusunan laporan dan
Sistematika laporan. Walaupun makalah ini belum sempurna, tetapi penulis merasa
bangga terhadap hasil yang dicapai. Mudah-mudahan makalah sederhana ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya untuk
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna
untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini penyusun akui masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini, serta untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta,
15 Maret 2017
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemantauan atau monitoring merupakan
suatu proses kegiatan untuk mengetahui sampai di mana kurikulum tersebut telah
dilaksanakan di sekolah-sekolah dan persoalan-persoalan apa yang dirasakan di
dalam melaksanakan kurikulum tersebut.
Pada pembahasan kali ini lebih ditekankan pada pembahasan makalah
laporan diskusi tertulis. Makalah ini yang secara resmi dijadikan sebagai
sumber informasi, alat pertanggungjawaban dan alat pengambilan keputusan.
B. Rumusan masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan pemantauan atau monitoring kurikulum?
2.
Bagaimana
pelaksanaan monitoring kurikulum ?
3.
Apa
saja tujuan dari monitoring kurikulum?
4.
Bagaimana
Sasaran kegiatan pemantauan?
5.
Bagaimana
prosedur dan cara melaksanakan monitoring kurikulum?
C. Tujuan
1.
Mahasiswa
mengetahui maksud dari pemantauan atau monitoring kurikulum
2.
Mahasiswa
mengetahui bagaimana pelaksanaan monitoring kurikulum
3.
Mahasiswa
mengetahui tujuan dari monitoring kurikulum
4.
Mahasiswa
mengetahui sasaran kegiatan pemantauan
5.
Mahasiswa
mengetahui prosedur dan cara melaksanakan monitoring kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemantauan Kurikulum
Pemantauan atau
monitoring merupakan suatu proses kegiatan untuk mengetahui sampai di mana
kurikulum tersebut telah dilaksanakan di sekolah-sekolah dan
persoalan-persoalan apa yang dirasakan di dalam melaksanakan kurikulum
tersebut.
Pemantauan atau
monitoring dalam konteks kurikulum merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
metode pengumpulan dan analisis informasi secara teratur. Kegiatan ini
dilakukan secara internal untuk menilai apakah kurikulum yang telah disusun
sudah digunakan, bagaimana kegiatan kurikulum dilaksanakan, dan apakah output
yang telah dihasilkan sesuai rencana. Dengan demikian, monitoring berfokus
secara khusus pada efisiensi. Sumber data yang penting untuk monitoring adalah
alat verifikasi pada tingkat proses dan output yang umumnya merupakan dokumen
internal dari kurikulum. Monitoring dapat dilakukan pada setiap tahapan
kegiatan, apakah dari perencanaan ataupun setelah bagian pekerjaan tertentu
diselesaikan.
Selain itu
monitoring juga merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis informasi
(berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang
kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/ kegiatan selanjutnya.
1.
Dalam
kaitannya dengan pengembangan kurikulum, Alton, Frish, dan Neville dalam
Mukhtar (2009:51) menjelaskan bahwa ada tiga konsep pokok dalam pemantauan
kurikulum (pembelajaran), yaitu : Monitoring pembelajaran harus secara langsung
memengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam proses pembelajaran.
2.
Perilaku
pemantauan dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara
ofisial, jelas kapan mulai dan kapan mengakhiri program pembelajaran tersebut.
3.
Tujuan
akhir dari pemantauan kurikulum adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi
proses pembelajaran bagi para siswanya.
Tujuan utama
dari pemantauan kurikulum adalah untuk memperoleh informasi agar dilakukan
perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus pembinaan dalam
pelaksanaan pembelajaran sehingga terus dilakukan peningkatan mutu pembelajaran
dan profesionalisme guru.
Sasaran di
dalam kegiatan monitoring ini lebih dipusatkan pada pemantauan terhadap
kelancaran proses pelaksanaan kurikulum serta sarana yang diperlukan dalam
kegiatan pelaksanaan tersebut. Hasil belajar siswa tidak menjadi sasaran utama
dalam kegiatan monitoring ini.
Untuk
mengumpulkan keterangan di dalam pelaksanaan monitorinh tersebut dapat
digunakan wawancara, observasi maupun angket untuk para pelaksana. Monitoring
dilakukan pada tahun-tahun permulaan dilaksanakannya kurikulum baru di
sekolah-sekolah, di mana kegiatan ini dilakukan oleh pihak pengembang kurikulum
untuk mengambil tindakan guna memperlancar penyebaran dan pelaksanaan kurikulum
di sekolah-sekolah[1].
B. Monitoring Pelaksanaan Kurikulum
Suatu realita seri-hari, di dalam
suatu ruang kelas ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung, tampak
beberapa atau sebagian siswa belum melakukan kegiatan belajar sewaktu guru
mengajar. Selama kegiatan pembelajaran guru belum memberdayakan seluruh potensi
dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi
individual yang diperlukan untuk mengikuti pembelajaran berikutnya. Beberapa
siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa belum mampu mempelajari
fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat
ingatan. Mereka belum dapat menggunakan dan menerapkapnya secara efektif dalam
pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual.
Kalau masalah
seperti ini dibiarkan secara terus-menerus, lulusan sekolah sebagai generasi
penerus bangsa akan sulit bersaing dengan lulusan dari negara-negara lain.
Lulusan yang diperlakukan tidak sekadar yang mampu mengingat dan memahami
informasi, tetapi juga yang mampu menerapkannya secara kontekstual melalui
beragam kompetensi. Di era globalisasi sekarang ini diperlukan pengetahuan dan
keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memperdayakan dirinya untuk
menemukan, menafsirkan, menilai, dan menggunakan informasi, serta melahirkan
gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan. Dengan
demikian, diperlukan kemampuan profesional guru dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Agar kegiatan pembelajaran lebih efektif
dan efisien, pelaksanaan pembelajaran perlu dipantau/dimonitor, baik oleh
kepala sekolah maupun oleh pengawas satuan pendidikan.
Dengan
demikian, kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran harus terus dilakukan agar
pembelajaran yang dilakukan guru berjalan dengan baik. Kegiatan memantau pelaksaan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung melalui kegiatan monitoring antara seorang pemantau dengan
seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
dilakukan sebaik mungkin. Dengan kegiatan pemantaun ini diharapkan kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga proses pembelajaran
menjadi kegiatan yang menyenangkan siswa. Hal ini disebabkan karena layanan
yang diberikan mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan siswa (meeting the
needs of student)
Tulisan ini
diharapakan dapat menjadi pedoman bagi para guru dan kepala sekolah dalam
melakukan kegiatan pemantaun dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Informasi yang disajikan diharapakan membantu para guru dan kepala sekolah
untuk mengembangkan gagasan tentang pemantauan pelaksanaan pembelajaran yang
mengacu pada pencapaian kompetensi profesional guru itu sendiri.
Pelaksanaan
pembelajaran adalah suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang
memadukan secara sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di dalam kelas dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar
kelas dalam wujud penyediaan beragam
pengalaman belajar untuk semua siswa. Ini berarti, diversifikasi kurikulum
tidak terbatas pada diversifikasi tempat dan waktu belajar, diversifikasi alat
belajar, diversifikasi bentuk organisasi kelas, dan diversifikasi cara penilaian. Pandangan ini memberikan
dampak pada pelaksanaan pembelajaran. Selama ini kegiatan pembelajaran hanya
ditandai kegiatan satu arah (one way communication), penuangan informasi dari
guru ke siswa hanya dilaksanakan dan berlangsung di sekolah. Oleh karena itu
kegiatan pembelajaran dengan nuansa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diindikasikan
dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam membangun gagasan.pengetahuan oleh
masing-masing individu dan lazimnya dapat diselenggarakan di beberapa lokasi,
seperti di kelas, di lingkungan sekolah, di perpustakaan, di laboratorium, di
pasar, di toko, di pantai, di musium, di ICT center, atau di tempat-tempat
lainnya[2].
C. Tujuan Pemantauan Kurikulum
Secara umum
tujuan pemantauan adalah untuk mencari informasai yang diperlukan, selanjutnya
untuk pengambilan keputusan dalam menangani permasalahan implementasi
kurikulum. Dalam implementasi kurikulum (pembelajaran), secara umum perlu
dilakukan pemantauan dengan tujuan untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar sehingga
diharapkan kualitas pengajaran yang dilakukan guru semakin meningkat, baik
dalam mengembangkan kemampuan, ketrampilan, dan komitmen yang dimiliki guru.
Petter Cuttance
(2004:20) dalam Educational Management mengungkapkan bahwa tujuan utama dari
sistem pamantauan adalah untuk melaporkan kinerja sehubungan dengan
praktik-praktik tertentu di seluruh sistem secara keseluruhan untuk memantau
efektivitas program dan kebijakan dalam mencapai hasil yang direncanakan.
Secara khusus
Kamalik (2008:220) menguraikan beberapa tujuan dari pemantauan atau monitoring
kurikulum, antara lain memberika umpan balik bagi kebutuhan program pendidikan,
memberikan umpan balik bagi ketercapaian tujuan kurikulum, memberikan umpan
balik terhadap metode perencanaan, memberikan umpan balik terhadap sistem penilaian
kurikulum, memberikan bahan kajian untukmengatasi masalah-masalah dan hambatan
yang dihadapi di lapangan.
Selain itu
Rusman (2009:363) menguraikan beberapa tujuan dari kegiatan pamantauan
kurikulum (pembelajaran), antara lain menyediakan informasi yang relevan dan
tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan membantu pembuatan
keputusan manajemen yang efektif oleh pengawas satuan pendidikan, mendorong
diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para guru dan
merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan, menyumbang pada akuntabilitas,
sepervisor perlu mengetahui bahwa kegiatan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, sesuai
kurikulum dan sesuai dengan tujuan pada tingkat satuan pendidikan, menyediakan
sumber informasi kemajuan/prestasi utama baggi para pengambil keputusan,
memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan, apakah pembelajaran yang
telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau perlu adanya inovasi dan revisi dalam
kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemantauan kurikulum bertujuan untuk : (1)
mengkaji apakah pelaksanaan kurikulum di lapangan telah sesuai dengan rencana;
(2) Mengidentifikasi masalah yang timbul dalam implementasi kurikulum di
lapangan (sekolah) agar langsung dapat diatasi; (3) Melakukan penelitian pola
kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan; (4) Mengetahui keterkaitan antara kegiatan kurikulum dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan; (5) Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang
selalu berubah tanpa menyimpang dari tujuan.
Melalui
kegiatan monitoring ini diupayakan agar menggali informasi di lapangan tentang
pelaksanaan kurikulum dan selanjutnya dilaporkan kepada pengambil keputusan,
untuk mengambil langkah apakah program itu perlu dipertahankan atau diadakan
perbaikan. Jadi, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menunjang keberhasilan
penyelenggaraan program pendidikan[3].
D. Sasaran Kegiatan Pemantauan
Prasetya Irawan
dalam Hamalik (2007) menguraikan bahwa sasaran kegiatan pemantauan kurikulum
dalam kaitannya dengan pembinaan guru, meliputi beberapa komponen antara lain :
komponen input yang terdiri dari guru yang dibina, materi pembinaan, sarana
pembinaan, kurikulum, strategi pembinaan dan biaya. Komponen output meliputi
hasil binaan. Komponen outcome meliputi tingkat produktivitas, sistem
manajemen, dan loyalitas staf.
Sasaran
monitoring kepada guru untuk memantau aktivitasnya yang meliputi sikap, perhatian,
minat dan keterampilannya dalam mengimplementasikan kurikulum. Monitoring
terhadap materi pembinaan maksudnya untuk melihat materi pelajaran yang
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran apakah sesuai tidak dengan kompetensi
yang ingin dicapai. Monitoring terhadap sarana pembinaan maksudnya adalah bahwa
media yang digunakan guru, apakah sesuai atau sebaliknya kontra produktif
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Monitoring terhadap kurikulum adalah
menantau sejauh mana efektivitas dan relevansinya dengan perkembangan yang
terjadi pada peserta didik. Monitoring terhadap strategi pembinaan maksudnya
adalah bagaimana melihat berbagai metode dan strategi serta model yang
digunakan guru dalam implementasi pembelajaran[4].
E. Cara Pelaksanaan Monitoring
Cara pelaksanaan
pemantauan terhadap kurikulum dapat dilakukan melalui dua cara yaitu craa
langsung dan cara tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan
seperangkat kegiatan monitoring yang sama yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
mengumpulkan, mencatat, mengolah infomasi dan pelaksanaan suatu proyek;
kemudian dituangkan dalam suatu laporan monitoring.
1.
Pemantauan
Langsung
Pemantauan Langsung adalah pemantauan yang dilakukan dengan cara
mengunjungi lokasi. Dengan cara demikian petugas monitoring dapat secara bebas
mengumpulkan infomasi yang diperlukan. Agar pengumpulan informasi dapat berjalan
secara efisien maka diperlukan strategi pengumpulan data yaitu : 1)
mempersiapkan instrumen pengumpulan data; misalnya dengan menyiapkan daftar
isi; 2) menggali informasi pada orang-orang penting yang memegang posisi dalam
pelaksanaan kurikulum tersebut; 3) melakukan pemantauan langsung ke lapangan
dan petugas monitoring dapat mencatat informasi yang diperlukan sesuai dengan kehendaknya
(sesuai dengan tujuan monitoring).
Dalam pelaksanakaan monitoring secara langsung ini terdapat
kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan cara ini di antaranya didapatkan data
yang sesuai dengan yang dimaksudkan, data yang dikumpulkan adalah data yang relatif
lebih akurat karena data dikumpulkan sendiri oleh petugas monitoring dan
merupakan data primer, dan dengan cara langsung ini petugas bukan saja
mengumpulkan data tetapi juga dapat memberikan saran-saran bila tidak sesuai
dengan apa yang direncanakan.
Kelemahan dari cara monitoring langsung ini antara lain dapat
disebutkan; memerlukan biaya yang relatif besar karena bukan saja faktor jarak
(transportasi) tetapi juga untuk mengirim petugas monitoring ke lokasi dan
memerlukan ketelitian yang lebih.hal ini disebabkan wawancara langsung sering
kali hasilny atidak sesuai bila petugas monitoring tidak pandai-pandai menggali
data yang baik dan benar.
2.
Pemantauan
Tidak Langsung
Cara ini menghendaki petugas monitoring tidak perlu terjun langsung
ke lokasi tetapi penggalian data dilakukan dengan cara mengirim seperangkat
daftar isian untuk diisi orang lain di lokasi penelitian. Cara tidak langsung
ini juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data melalui laporan-laporan yang
dibuat pimpinan pemantau.
Seperti halnya pemantauan langsung, cara ini pun memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari cara ini yaitu :
1)
relatif
murahkarena petugas tidak perlu pergi ke tempat lokasi
2)
responden
tidak perlu ragu-ragu atau malu dalam mengisi daftar isian, dan juga bila
terdapat kritik atau saran maka dapat dituliskan secara bebas
3)
pelaksanaannya
relatif mudah bila daftar isian tersebut dilengkapi dengan cara pengisian
4)
data
yang dikumpulkan dapat sebanyak mungkin sesuai yang dikehendaki tanpa ada
hambatan biaya yang berarti.
F. Prosedur Pelaksanaan Pemantauan
Kegiatan
pemantauan dalam implementasi kurikulum terdiri dari beberapa tahapan yang
terangkum dalam suatu proses sebagai berikut yang oleh Prasetya Irawan
(1995:16) dikelompokkan dalam beberapa tahapan antara lain : penentuan tujuan,
perancangan, pengembangan instrumen, pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data dan penentuan tindak lanjut.
Penentuan
tujuan dimaksudkan untuk mengetahui corak dan langkah monitoring secara
keseluruhan. Karena dengan menentukan tujuan, langkah-langkah selanjutnya mudah
untuk dilaksanakan karena dapat menentukan siapa yang akan melaksanakan
monitoring, kapan kan dilaksanakan, bagaimana pelaksanaan di lapangan dan
seterusnya.
Perancangan
dalam pemantauan kurikulum dimaksudkan agar dalam pelaksanaan monitoring tidak
keluar dari tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu metode apa yang akan digunakan, instrumen yang
bagaimana yang perlu digunakan, siapa saja yang akan melaksanakan monitoring,
jadwal kegiatan perlu disiapkan, sasaran atau objek monitoring perlu ditetapkan
dan prakiraan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan monitoring. Hal-hal
tersebut perlu dirancang lebih awal agar dalam implementasinya tidak rancu dan
meleset dari tujuan awal.
Pengembangan
instrumen yang dimaksud pada tahap ini adalah membuat alat untuk mrngumpulkan
data. Dalam instrumen ini harus ada indikator-indikator yang perlu ditetapkan
agar mudah diukur.
Tahap berikut
adalah pengumpulan data. Pada tahap ini seorang pemantau melalui instrumen yang
telah disiapkan, melalui penggalian informasi dari berbagai responden yang
telah ditetapkan guna mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
Setelah data
terkumpul, tahap selanjutnya adalah menganalisis dan menginterpretasikan data.
Pada tahap ini seorang pmantau benar-benar dituntut secara objektif
menganalisis berbagai temuan yang terjadi di lapangan, mulai dari penyebabnya,
sampai dampak yang timbul akibat dari suatu proses yang terjadi.
Tahap terakhir
dari proses kegiatan pemantauan adalah tindak lanjut. Tahap ini dilakukan untuk
mengevaluasi ulang seluruh program pembinaan dan monitoring, dan
menindaklanjuti pada tahap selanjutnya jika terdapat hal-hal yang perlu
dilakukan perbaikan bahkan revisi[5].
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas, dapat di tarik kesimpulan bahwa pemantauan kurikulum merupakan
kegiatan untuk mengamati secara langsung implementasi kurikulum secara mantap,
teratur dan terus-menerus dengan cara mendengar, melihat dan menelusuri, serta
mencatat keadaan dan perkembangannya. Pengumpulan data atau informasi dalam
monitoringdimaksudkan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya dalam
pelaksanaan kurikulum. Sasaran monitoring adalah kelangsungan implementasi
kurikulum dan komponen-komponen pemantauan mencakup input, proses, output dan
outcome dari implementasi kurikulum. Pihak yang melakukan monitoring adalah
pngembang kurikulum atau tenaga profesional yang diberi tugas khusus untuk
memonitor pelaksanaannya. Hasil monitoring digunakan untuk meluruskan atau
memperbaiki kurikulum. Perbaikan itu sendiri dilakukan dalam kegiatan
supervisi.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudin, Din. 2014. Manajemen Kurikulum. Remaja Rosdakarya
: Bandung.
Rusman. 2012. Manajemen Kurikulum. Raja Grafindo Persada :
Jakarta.
Sands Casino | SEGA - Treasure Island Resort Spa
BalasHapusWelcome to 샌즈카지노 Sands 메리트 카지노 Casino, where revelry is welcomed with an abundance of table games! Come indulge in the latest slot machines febcasino and table games,