Laporan
kuliah lapangan
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ahlak Tasawwuf
Dosen pengampu : Drs.H. Edy Yusuf Nur SS MM
Msi MBA
Disusun
oleh :
Umi
Habibah (15490052)
Ahlak
Tasawwuf (A)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN KULIAH LAPANGAN AHLAK TASAWUF
Nama :
Umi Habibah
NIM :
15490052
Lokasi :
Pasar Beringharjo
Tempat dan
waktu pelaksanaan : Sabtu, 19
Maret 2016
Pukul
09.00-12.00 WIB
Pasar
Beringharjo
Yogyakarta, April 2016
Menyetujui
Dosen pengampu Mahasiswa
Drs. H. Edy Yusuf Nur SS MM Msi MBA Umi
Habibah
(196712261992031001) (15490052)
(196712261992031001) (15490052)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat,taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan laporan
observasi ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis selesaikan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Semoga laporan ini
memenuhi syarat seperti yang diharapkan.
Dalam hal ini saya sebagai peneliti dan penulis banyak berterimakasih
kepada :
1. Bapak Drs. H. Edy Yusuf Nur SS MM Msi MBA selaku dosen pengampu mata
kuliah Ahlak Tasawuf
2. Rekan-rekan
peneliti yang telah bekerja sama dalam proses penelitian
3. Para pedagang
yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian kuliah lapangan
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
Oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk kedepannya.
Yogyakarta, April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak Tasawwuf merupakan khazanah
intelektual Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan, secara
historis dengan teologis, Akhlak tasawwuf mengawal dan mengayomi perjalanan
hidup umat agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama
kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan
sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara
lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Pandangan di bidang akhlak tasawwuf itu kemudian menemukan momentum pengembangan dalam sejarah, Antara lain dengan adanya sejumlah besar ulama tasawwuf dan ulama di bidang akhlak.
Pandangan di bidang akhlak tasawwuf itu kemudian menemukan momentum pengembangan dalam sejarah, Antara lain dengan adanya sejumlah besar ulama tasawwuf dan ulama di bidang akhlak.
Bersamaan dengan perkembangan
teknologi dan kesibukan orang-orang dalam mencari nafkah, Tentunya banyak orang
berfikir bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing individu dan
keluarganya membutuhkan kerja keras, Waktu yang luang, dan bermunajat kepada
tuhan. Menurut peneliti , Banyak dari pedagang-pedagang yang menyepelekan
kekuasaan Allah dan menjadikan dagangan sarana yang membawa orang lupa pada
tuhan, dan cenderung enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang sekiranya
dapat membantu memudahkan para pedagang tersebut dalam berkomunikasi dengan
Sang Pencipta, Hal ini dapat menambahkan beban ahlak tasawwuf dalam
melaksanakan tugas yaitu memperbaiki hal-hal semacam ini.
Melihat pentingnya akhlak
tasawwuf dalam kehidupan, Tidaklah heran jika mata kuliah akhlak tasawwuf ditentukan
sebagai mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa, Khususnya di
Fakultas Tarbiyah.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana para pedagang menyikapi
komunikasi terhadap sang Pencipta?
2.
Apakah komunikasi antara para
pedagang itu baik?
3.
Apa mayoritas pendidikan terakhir
para pedagang tersebut?
C. Tujuan Kuliah Lapangan
1.
Mengetahui seberapa lancar
komunikasi para pedagang terhadap sang Pencipta
2.
Mengetahui seberapa lancar
komunikasi antara para pedagang
3.
Mengetahui pendidikan terakhir yang
ditempuh para pedagang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi hasil observasi dan
wawancara
1.
Identitas Observi
No.
|
Nama
Pedagang
|
Alamat
Pedagang
|
Jenis
dagangan
|
Pendidikan
terakhir
|
1
|
Lukman
|
Maguoharjo
|
Baju
muslim
|
Pesantren
|
2
|
Astuti
|
Bantul
|
Baju
muslim
|
SMA
|
3
|
Ulum
|
Wirobrajan
|
Baju
muslim
|
SMA
|
4
|
Tunggal
|
Terban
|
Baju
muslim
|
SMA
|
5
|
Aldi
|
Wijilan
|
Barang
tradisional
|
SMA
|
6
|
Jarwo
|
Gowok
|
Jam
|
SMA
|
7
|
Kaslamet
|
Gamping
|
Makanan
mentah dan Krupuk
|
SMP
|
8
|
Murjini
|
Ngasem
|
Bawang
|
Tidak
ada
|
9
|
Ika
|
Kota
Gede
|
Tas
|
S Hukum
|
10
|
Piah
|
Semarang
|
Voucher
pulsa
|
SMA
|
2.
Perihal Ibadah
Menurut hasil observasi dilakukan di Pasar
Beringharjo, Peneliti bertanya tentang ibadah-ibadah yang sering mereka jalani
dan yang sering mereka tinggalkan. Mayoritas para pedagang hanya melakukan
ibadah-ibadah wajib saja, Seperti shalat fardhu, Puasa Ramadhan dan Zakat
fitrah. Sedangkan ibadah sunnah seperti
shalat dhuha, Tahajud, Hajat, Puasa sunnah, dan Mengaji itu hanya sebagian
kecil yang melakukannya, Hal ini membuktikan bahwa mayoritas para pedagang
kurangnya komunikasi kepada sang Pencipta, Menyepelekan kuasa Allah dan menjadikan dagangan sarana yang membawa orang lupa pada tuhan, dan
cenderung enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Hanya 10%
diantara semuanya yang melakukan rutin ibadah sunnah, yaitu Pedagang yang
bernama Lukman, Ia sedang melakukan ibadah puasa Daud yang sedang dijalaninya
dalam beberapa hari ini, Dan rutin menjalani ibadah-ibadah sunnah lainnya, Hal
yang seperti ini membuktikan adanya perkembangan Ahlak Tasawuf.
Peneliti juga menanyakan perihal sedekah
kepada para pedagang, Mayoritas para pedagang mengeluarkan harta yang akan
disedekahnya ketika mendapatkan rezeki lebih/ bisa dikatakan juga tidak tentu, Dikarenakan
keterbatasan pendapatan yang mereka peroleh. Berdasarkan observasi yang saya
lakukan, Para pedagang ini mengalami peningkatan dalam penghasilannya ketika
menjelang Idul Fitri, Bulan Ramadhan, dan ketika hari-hari libur seperti Sabtu,
Ahad, dan Hari libur Nasional (tanggal merah),
Disaat itulah mereka sering bersedekah.
Menurut survei penelitian, Para pedagang ketika
sudah masuk waktu shalat, Sekitar 75% jika banyak pengunjung yang berdatangan ke
Toko, Mereka menunda shalatnya dan tetap melaksanakan shalat tetapi ketika para
pengunjung sudah sepi atau bergantian dengan pegawai yang lainnya, Hal ini
membuktikan bahwa mereka telah menunda-nunda waktu shalat dan ahlak tasawuf
berperan penting dalam memecahkan permasalahan ini.
Keinginan para pedagang menjalankan ibadah ke
Tanah Suci hampir 100% semuanya berminat, Tetapi ada sebagian pedagang mengira tidak
akan mampu, karena akan pengeluaran biaya sebagai ongkos haji sangat mahal dan
mereka tidak mampu dalam proses transportasinya. Hal ini membuktikan bahwa mereka
kurang mempercayai bahwa Allah itu maha Kaya dan rezeki itu diatur oleh sang
Pencipta.
3.
Perihal hubungan
antara pedagang
Menurut hasil peneliti dalam observasi
mengenai hubungan antara pedagang, Hampir 100% hubungan antara pedagang
baik-baik saja. Hal ini membuktikan bahwa komunikasi antara sesama pedagang
baik-baik saja, Saling membantu dan tidak ada persaingan dalam proses
perdagangan. Jika dikaitkan dengan ahlak tasawwuf, Komunikasi yang lancar
termasuk ahlak mulia sebagai pencapaian misi Nabi Muhammad SAW dalam
menyempurnakan ahlak umat manusia.
B. PERAN DAN TUGAS AHLAK TASAWWUF
1.
Perihal ibadah
Dalam perihal ini, Ahlak tasawwuf sangat
berperan penting karena saling berkaitan. Ahlak
berpengaruh dengan sesama manusia, sedangkan Tasawuf mengatur jalinan
komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari
pelaksanaan tasawuf, Sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.
Hubungan akhlak dan tasawuf tidak bisa terpisahkan karena kesucian hati
akan membentuk akhlak yang baik pula. Pada intinya seseorang yang masuk kedalam
dunia tasawuf harus menundukkan jasmani dan rohani dengan cara mendekatkan diri
kepada Allah dan menjaga akhlak yang baik kepada sesama manusia. Aktualisasi
ahlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang
dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari dan mengamalkan
apa yang sudah ia aplikasikan.
2.
Perihal antara
sesama pedagang
Akhlak berperan dalam pelaksanaan
mengatur hubungan horizontal/komunikasi antara sesama manusia, Membina
persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh semua agama, termasuk
agama islam. Oleh sebab itu, Sudah sewajarnya semua elemen membangun ukhwah
dalam komunitasnya. Dalam komunitas perdagangan, Pasti ada komunikasi antara
pedagang tersebut, termasuk perihal tolong-menolong. Tolong-menolong adalah
kewajiban setiap muslim. Sudah semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya
dilakukan dalam lingkup yang sempit. Tolong-menolong sebagai keharusan karena
apapun yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain, Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari
orang lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
era globalisasi ini banyak pemuda yang sudah kehilangan akhlakulkarimahnya
sehingga perlu pemahaman dan pembelajaran untuk mengkaji akhlak dan tasawuf.
Tasawuf sebagai upaya melatih jiwa
dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan
dunia, sehingga tercermin ahlak yang mulia dan dekat dengan Allah Swt, Inilah
esensi atau hakikat tasawuf itu sendiri.
Tasawuf itu sendiri bertujuan untuk memperoleh suatu
hubungan khusus langsung dari Tuhan. Hubungan yang dimaksud mempunyai makna
dengan penuh kesadaran, Bahwa manusia sedang berada di hadiran Tuhan. Kesadaran
tersebut akan menuju kontek komunikasi dan dialog antara ruh manusia dengan
Tuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara manusia perlu mengasingkan dirinya.
Keberadaannya yang dekat dengan Tuhan akan berbentuk “Ijtihad” (bersatu dengan
Tuhan) demikian menjadi inti persoalan “sufisme” baik pada agama Islam maupun
diluarnya.
B. Saran
Dengan
diselesaikannya laporan ini, Baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan
akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam
golongan kaumnya.